Kamis, 25 Maret 2010

Kesimpulan



KESIMPULAN


Adanya ayat-ayat yang berhubungan dengan masalah reinkarnasi ( kebangkitan kembali ) adalah merupakan bukti bahwa betapa luasnya kandungan Al Qur’an, betapa universalnya ajaran Islam, baik dari pengertian harfiahnya maupun makna hakikinya yang artinya damai, selamat atau suci. Adanya pembahasan reinkarnasi di dalam Al Qur’an juga merupakan bukti bahwa Tuhan telah menyempurnakan agama bagi umatnya diseluruh dunia melalui ajaran Islam ( Selamat, Damai, Suci ) yang dibawakan oleh Muhammad SAW.

Masalah reinkarnasi ini memang sangat sulit untuk dibuktikan secara nyata, karena menyangkut masalah Ruh yang menjadi rahasia Allah dan masalah adanya perbedaan satuan waktu di dunia dan di akhirat, dimana 1 hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia.

Walaupun masalah reinkarnasi ini tidak bisa dibuktikan secara nyata, kewajiban kita adalah bahwa kita harus percaya akan kebenaran Al Qur’an. Kita juga harus percaya akan hal-hal yang bersifat ghoib ( perhatikan Surat Al Baqarah 2 : 2-3 ).

Bahwa ber-reinkarnasi itu bisa dibangkitkan kembali ke kehidupan yang lebih baik sebagai suatu kemenangan atau bisa juga dimasukkan ke tingkat kehidupan yang sangat rendah sebagai suatu kekalahan dalam perjuangan melawan hawa nafsu. Hal ini sebagai bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas segalanya. Dia Maha Kuasa untuk memberi bentuk apapun bagi yang Dia kehendaki, sesuai dengan Kudrat dan Irodat-Nya.

Adanya reinkarnasi justru sebagai bukti bahwa Allah Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Pengampun serta Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Perhitungan Allah sangat tepat dan cepat, sehingga setiap pahala dan dosa sebesar jarahpun tak akan terlewatkan. Allah akan mengampuni semua dosa manusia, kecuali dosa syirik. Dosa syirik adalah dosa bagi mereka yang mempersekutukan Allah, yaitu mereka yang bernegosiasi dengan jin, setan, siluman dan sebangsanya. Ruh mereka tidak bisa masuk surga, bahkan neraka pun enggan menerima mereka. Ruh mereka disandera sebagai budak oleh sesembahan mereka. Oleh karena itu, jangan mempelajari ilmu-ilmu yang menjurus seperti itu, semulia-mulianya ilmu adalah ilmu mengenal Allah.

Reinkarnasi merupakan sarana untuk memperbaiki diri bagi mereka yang keimanannya masih tipis. Berarti manusia yang semasa hidupnya hanya berbuat kejahatan saja, pada reinkarnasi yang berikutnya belum tentu dia tetap menjadi manusia jahat, mungkin dia menjadi manusia yang senantiasa berbuat kebajikan. Di dunia nyata Ruh tersebut akan ditempa agar memperoleh kesempurnaan bathin tahap demi tahap, sampai mencapai tingkatan Ihsan dan Insan Kamil. Keagamaan seseorang dianggap sempurna bila telah mencapai tahapan Iman, Islam dan Ihsan.

Tingkatan Ihsan ini lah yang hanya bisa dicapai melalui tasawuf. Bagi mereka yang sudah mencapai kesempurnaan bathin, sudah mencapai derajat Ihsan dan Insan Kamil, Allah-lah seindah-indahnya tempat untuk kembali, Ruh mereka tetap hidup di sisi Tuhan-nya dan mendapat rezeki ( Surat Ali Imran 3 : 14 dan 169 )…

Kecuali bila Tuhan-mu menghendaki lain ( Huud 11 : 108 ) …

Dengan demikian sangatlah jelas dan gamblang bahwa tujuan akhir dari ajaran Islam adalah bukan reinkarnasi, bukan kembali ke alam dunia, akan tetapi tujuan akhirnya adalah kembali kepada Allah semata. Kembali kepada Cahaya Allah itulah yang disebut Swarga. Oleh karena itu, bukan masalah reinkarnasinya, yang penting adalah usaha kita untuk bisa mencapai derajat Insan Kamil sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan Sunah Rosul.

Demikianlah yang bisa penulis simpulkan tentang reinkarnasi. Sesungguhnya penulis tidak mengerti apa-apa, tidak bisa apa-apa serta tidak memiliki apa-apa. Jangankan kepandaian, kebodohan pun bukan milik penulis.

Kebenaran yang hakiki senantiasa datang dari Allah.

Sebagai insan, penulis mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyampaian…



[ Kembali ]



BAHAN BACAAN

1. ABTHAHIY H : Alam-e Ajib-e Arwah.RAKHMAT M : Rahasia Alam Arwah.

Cet. III . PT lentera Basritama. Jakarta, November 1997.

2. AL – KHATIB M.A. : As-Sunnah Qoblat-Tadwin. FAHMI A : Hadits Nabi

Sebelum Dibukukan. Editor SHOLIHAT M. Cet. I. Gema Insani Press. Jakarta,

Juni 1999.

3. GAZUR-I-ILAHI I. : The Secret Of Ana`l Haqq. HARAHAP B dan JOEBAR a :

Mengungkap Misteri Besar Mansur Al Hallaj : Ana`l Haqq. Ed. I, Cet.I. PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta, Des. 1995.

4. HUDAF : Fenomena Ruh. Realitas Ilmiah-Qur`aniah. Yayasan Jalan Terang.

Jakarta Timur, 1983.

5. MACKENZIE V. : Reinkarnation : The Spanish Boy Whose Destiny Was To Be A

Tibetan Lama. KISTONO L. : Reinkarnasi. Misteri Bocah Spanyol Bernama Osel.

Cet. II. PT Utama Grafiti. Jakarta, Juli 1990.

6. QOYYIM AL JAUZY S. : Arruh Li Ibnil Qoyyim. KAFIE J. : Masalah Ruh. Cet. V.

PT. Bina Ilmu. Surabaya, 1994.

7. RADJAK A.H. : Hubungan baik. Tarakan, Kalimantan Timur, 1998.

8. SEMEDI E. : Sebuah Ijtihad. 1984. Foto copy tanpa nama dan alamat penerbit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar